Minggu, 06 Juli 2014

Panorama Candi Ratu Boko

Yogyakarta –Candi Ratu Boko terletak di atas perbukitan Boko dengan ketinggian 195.97 dpl. Luas candi sekitar 160.898 m2 yang terletak di 2 desa yaitu dusun Sumberwatu (Desa Sambirejo) dan dusun Dawun (Desa Bokoharjo) kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah yang bercorak Hinduisme dan Budhisme yang dibangun pada abad VIII-IX M. Keindahan Candi Ratu Boko tidak jauh berbeda dengan keindahan Candi Prambanan yang masih berada dalam satu kawasan yang sama. Namun sangat disayangkan, Candi Ratu Boko tersebut kurang dikenal oleh mayoritas wisatawan. Saat kami berkunjung pada Candi Ratu Boko, pada gugusan Gapura Utama II terdapat renovasi pada sepanjang bagian kiri Gapura. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki gapura bagian sebelah kiri agar terlihat lebih bagus dan tidak membahayakan ketika salah satu dari batur batu terlepas. Para wisatawan yang mengunjungi kawasan ini, terlihat kebingungan dengan alur lokasi yang akan didatangi, dan tidak sedikit wisatawan yang tidak mengetahui beberapa lokasi yang ada di candi ini, karena  masih terdapat beberapa situs yang jaraknya jauh dari gugusan gapura utama.

Di sekitar Candi Ratu Boko banyak dijumpai peninggalan arkeologi dalam bentuk struktur bangunan maupun area lepas. Secara umum peninggalan arkeologi dikelompokkan menjadi 2, yaitu peninggalan arkeologi yang berada di bukit boko barat dan bukit boko timur. Yang berada di bukit boko barat berupa jalan setapak, saluran air, dan kolam-kolam. Kemudian yang berada di bukit boko timur dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok barat, tenggara dan timur. Peninggalan arkeologi yang termasuk dalam kelompok barat adalah gugusan gapura utama I dan II, candi pembakaran serta kiara pandang. Peninggalan arkeologi yang termasuk dalam kelompok tenggara terdiri dari bangunan pendapa, beberapa buah batur batu, miniatur candi, komplek kolam dan dua buah batur kaputren. Peninggalan arkeologi yang termasuk dalam kelompok timur terdiri dari gua lanang, gua wadon, kolam dan tangga.

 
Gambar (1) Gugusan Gapura Utama I



 

Gambar (2) Gugusan Gapura Utama II

Gambar (3) candi pembakaran

 
Gambar (4) beberapa buah batur batu

 
Gambar (5) kompleks kolam

 
Gambar (6) batur Pendopo

Pagar pendopo berukuran panjang 40,80 m, lebar 33, 90 m dan tinggi 3, 45 m. Kaki dan atap pagar keliling terbuat dari batu andesit sedangkan tubunya terbuat dari batu putih. Di dalam pagar keliling terdapat dua buah batur. Batur sisi utara berukuran panjang.
Pendopo ini di gunakan untuk menjamu para tamu yang datang menemui raja, setelah menunggu di Paseban. Dan di sebelah timur terdapat tempat peristirahatan raja.

Gambar (7) miniatur candi

 
 
Gambar (8) gua lanang dan gua wadon

Dinamakan gua wadon karena terdapat semacam relief yang menggambarkan alat kelamin wanita (lambang yoni) di atas pintunya. Yoni adalah simbol kelamin laki-laki, yang merupakan salah satu t dewa siwa dalam agama Hindu. Persatuan antara keduanya menyebebkan kesuburan. Diharapkan daerah di sekitar lingga dan yoni ikut menjadi subur dan makmur. Gua ini diduga berfungsi sebagai tempat untuk bersemedi.
Berikut adalah gambar hasil perjalanan kami ketika berada di Candi Ratu Boko :
 
Ini adalah gambar kami ketika berada di gugusan Gapura Utama


Ini adalah gambar kami ketika berada di Candi Pembakaran

 
 
Ini adalah gambar kami saat berada di miniatur candi

 
 
 
Dan ini adalah gambar kami saat di kompleks kolam

Namun, sampai saat ini, Candi Ratu Boko masih menjadi salah satu alternatif atau pilihan berlibur untuk keluarga. Hal tersebut, didasarkan pada panorama Candi Ratu boko yang tidak kalah menarik dengan candi lain. 

Sekian perjalanan kami perjalanan kami di Candi Ratu Boko. Nantikan perjalanan dan cerita panorama lainnya ya .....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar