Yogyakarta –Candi Ratu Boko terletak di
atas perbukitan Boko dengan ketinggian 195.97 dpl. Luas candi sekitar 160.898 m2
yang terletak di 2 desa yaitu dusun Sumberwatu (Desa Sambirejo) dan dusun Dawun
(Desa Bokoharjo) kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi
Ratu Boko merupakan peninggalan sejarah yang bercorak Hinduisme dan Budhisme
yang dibangun pada abad VIII-IX M. Keindahan Candi Ratu Boko tidak jauh berbeda
dengan keindahan Candi Prambanan yang masih berada dalam satu kawasan yang
sama. Namun sangat disayangkan, Candi Ratu Boko tersebut kurang dikenal oleh
mayoritas wisatawan. Saat kami berkunjung pada Candi Ratu
Boko, pada gugusan Gapura Utama II terdapat renovasi pada sepanjang bagian kiri
Gapura. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki gapura bagian sebelah kiri
agar terlihat lebih bagus dan tidak membahayakan ketika salah satu dari batur
batu terlepas. Para wisatawan yang mengunjungi kawasan ini, terlihat
kebingungan dengan alur lokasi yang akan didatangi, dan tidak sedikit wisatawan
yang tidak mengetahui beberapa lokasi yang ada di candi ini, karena masih terdapat beberapa situs yang jaraknya
jauh dari gugusan gapura utama.
Di sekitar Candi Ratu Boko banyak
dijumpai peninggalan arkeologi dalam bentuk struktur bangunan maupun area
lepas. Secara umum peninggalan arkeologi dikelompokkan menjadi 2, yaitu
peninggalan arkeologi yang berada di bukit boko barat dan bukit boko timur.
Yang berada di bukit boko barat berupa jalan setapak, saluran air, dan
kolam-kolam. Kemudian yang berada di bukit boko timur dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok barat, tenggara dan timur. Peninggalan
arkeologi yang termasuk dalam kelompok barat adalah gugusan gapura utama I dan
II, candi pembakaran serta kiara pandang. Peninggalan arkeologi yang termasuk
dalam kelompok tenggara terdiri dari bangunan pendapa, beberapa buah batur
batu, miniatur candi, komplek kolam dan dua buah batur kaputren. Peninggalan
arkeologi yang termasuk dalam kelompok timur terdiri dari gua lanang, gua
wadon, kolam dan tangga.
Gambar (1) Gugusan Gapura Utama I
Gambar (2) Gugusan Gapura Utama II
Gambar (3) candi pembakaran
Gambar (4) beberapa buah batur batu
Gambar (5) kompleks kolam
Gambar (6) batur Pendopo
Pagar pendopo berukuran panjang 40,80 m,
lebar 33, 90 m dan tinggi 3, 45 m. Kaki dan atap pagar keliling terbuat dari
batu andesit sedangkan tubunya terbuat dari batu putih. Di dalam pagar keliling
terdapat dua buah batur. Batur sisi utara berukuran panjang.
Pendopo ini di gunakan untuk menjamu
para tamu yang datang menemui raja, setelah menunggu di Paseban. Dan di sebelah
timur terdapat tempat peristirahatan raja.
Gambar (7) miniatur candi
Gambar (8) gua lanang dan gua wadon
Dinamakan gua wadon karena terdapat
semacam relief yang menggambarkan alat kelamin wanita (lambang yoni) di atas
pintunya. Yoni adalah simbol kelamin laki-laki, yang merupakan salah satu t
dewa siwa dalam agama Hindu. Persatuan antara keduanya menyebebkan kesuburan.
Diharapkan daerah di sekitar lingga dan yoni ikut menjadi subur dan makmur. Gua
ini diduga berfungsi sebagai tempat untuk bersemedi.
Berikut adalah gambar hasil perjalanan
kami ketika berada di Candi Ratu Boko :
Ini adalah gambar kami ketika berada di gugusan Gapura Utama
Ini adalah gambar kami ketika berada di
Candi Pembakaran
Ini adalah gambar kami saat berada di
miniatur candi
Dan ini adalah gambar kami saat di
kompleks kolam
Namun, sampai saat ini, Candi Ratu Boko
masih menjadi salah satu alternatif atau pilihan berlibur untuk keluarga. Hal
tersebut, didasarkan pada panorama Candi Ratu boko yang tidak kalah menarik
dengan candi lain.
Sekian perjalanan kami perjalanan kami di Candi Ratu Boko. Nantikan perjalanan dan cerita panorama lainnya ya .....
Sekian perjalanan kami perjalanan kami di Candi Ratu Boko. Nantikan perjalanan dan cerita panorama lainnya ya .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar